Kemarin malam, sepulang dari kuliah
seperti biasa saya melewati jalur depan Roxy, yang terkenal dengan “jalur
ranjau pakunya”. Dua hari terakhir begitu banyak puku-paku yang di tebar di
jalanan tersebut. Sejak di perempatan Grogol saya sudah berasa kalau nanti
bakal jadi korban ranjau paku, dan memang betul ada beberapa paku yang menancap
di roda motor saya dan kempes seketika, puluhan motor juga menjadi korban, anehnya
di sepanjang jalur tersebut ada banyak tukang tambal ban, walaupun tidak
menuduh, kemungkinan besar ini ada kaitannya. Jebakan-jebakan paku tersebut
sangatlah merugikan pengguna jalan terutama motor, bukan hanya materi (uang
untuk mengganti ban dalam yang robek), tetapi juga waktu, perjalanan jadi
terhambat. Kiranya aparat yang berwenang (DLLAJR dan Polantas) dengan rutin
melakukan sweeping pada jalur tersebut.
Tidak beda dengan kisah di atas,
bagaimana iblis sedang menebarkan “jebakan-jebakan” di sekitar kita. Disadari
atau tidak, banyak “ranjau-ranjau” yang sengaja dipasang oleh iblis dengan
tujuan untuk menghalangi laju iman kita. Iblis paling benci jika melihat
orang-orang percaya memiliki kuliatas iman yang luar biasa dan mencobah untuk
meruntuhkan iman tersebut dengan jebakan-jebakan yang ia pasang. Iblis juga
memiliki tujuan untuk menghambat bahkan menggagalkan kita supaya tidak sampai
pada destiny ilahi. Karena itu
wasdapalah terhadap jerat, jebakan atau tipuan yang dipasang oleh iblis.
Iming-iming tawaran kenikamatan dunia, kesombongan, cinta uang, kesibukan,
hobby, dll bisa menjadi salah satu jerat yang ditebar oleh iblis, dan itu ada
di sekitar kita bahkan mungkin sedang ada di depan kita. Maka seharusnya setiap
umat pilihan Tuhan memperhatikan beberapa hal di bawah ini, sehingga kita tidak
terjebak dan menjadi korban:
1.
Menyadari, artinya kita
wajib menyadari bahwa iblis selalu berusaha untuk menjatuhkan kita dengan
berbagai jebakannya. Memahami sepenuhnya bahwa iblis adalah musuh kita, lawan
kita (I Petrus 5:8), sehingga tidak ada kata kompromi tehadap iblis. Dua hari
yang lalu saya diajak makan siang oleh seorang hamba Tuhan dan temannya,
kemudian dalam pembicaraan kami, teman dari hamba Tuhan ini berkata..”pak, kenapa kita mesti usir-usir atau
tengking iblis dari rumah (pada saat itu kita sedang bicarakan tentang doa ”pembersihan”
rumah), kenapa tidak dibiarkan aja berdampingan? iblis ada di situ kita juga
tinggal di dalam rumah tersebut, yang penting dia tidak mengganggu...”
kemudian saya mencoba memberikan penjelasan kepada bapak tersebut bahwa iblis
bukan TEMAN atau KONCO kita! dia adalah MUSUH dan LAWAN kita, jadi kita tidak
bisa kompromi dengan musuh (Efesus 6:12).
2.
Mengenali, Setelah kita
menyadari bahwa iblis adalah musuh kita, maka sekarang kenali siasat-siasat
atau strategi dari musuh kita tersebut. Kita tidak dapat menegenali mana yang
jahat jika kita tidak pernah tahu mana yang benar, artinya hiduplah dalam
kebenaran firman Tuhan, dalam terang kuasa-Nya, sehingga akan sangat mudah
mengenali ketidak benaran, kenajisan, dan jebakan-jebakan lain yang dibuat oleh
iblis (II Korintus 11:14).
3.
Melawan, Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah
Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7). Dalam ayat
tersebut adalah kata “lawanlah”, artinya sekali lagi bahwa iblis harus dilawan,
bukan dikasih hati dan dikasihani. Tunduk kepada Allah merupakan syarat mutlak
untuk bisa melawan iblis, selain itu mengenakan selengkap senjata Allah (Efesus
6:13-17). Janganlah takut, karena Tuhan telah melucuti (apekdusamenos)
kuasa-kuasa iblis melalui kematian-Nya di atas kayu salib (Kolose 2:15) dan
akan memberikan kemengan bagi kita.
Ada begitu banyak “ranjau-ranjau”
jebakan yang tebar oleh iblis di sekitar kita, janganlah lengah, tetap waspada,
jangan sampai terjebak!!