"KOTA YANG
TERKENAL"
Dari ke 27 kitab dalam Perjanjian
baru, 13 diantaranya ditulis oleh rasul Paulus. Ada yang istemewa dari Paulus,
bukan hanya karena dia menulis hampir separuh kitab PB, tetapi juga kisah
pertobatan dan pelayanannya secara gamblang diceritakan dalam Alkitab, tidak
terkecuali dengan tanah dan kota kelahirannya pun tertulis di dalamnya. Kota
Tarsus merupakan kota memiliki mperadaban yang maju dan sekaligus merupakan
tempat kelahiran dari Paulus (Kis 22:3). Tarsus terletak di dataran Kilikia dan
merupakan kota utama salah satu Propinsi di wilayah tersebut, berada bagian
timur Asia Kecil. Kota ini berada di ujung persimpangan berbagai rute
perdagangan. Selama berabad-abad Tarsus telah diduduki oleh orang Hittit,
Assyria, Persia, Alexander Agung, Kekaisaran Romawi, Armenia, Bizantium, Turki
Seljuk dan Turki Usmani. Kota Tarsus kini menjadi bagian dalam negara Turki.
Kota
Perbatasan
Tarus merupakan kota perbatasan
yang strategis, di mana timur dan barat bertemu, dan persimpangan jalur
perdagangan yang menuju ke dua arah baik melintasi darat maupun lautan. Di
sebelah utara terdapat jalan raya utama menuju ke Gerbang Kilikia, yaitu jalan
lintas pegunungan yg termasyhur melalui pegunungan Taurus, panjangnya sekitar
50 km. Tarsus memiliki sebuah warisan yang sangat berharga. Percampuran antara
fakta dan legenda membuat penduduknya sangat bangga akan masa lalu mereka.
Pada masa pendudukan Romawi, Markus
Antonius, Jendral Romawi memberi status libera civitas (kota merdeka) pada
tahun 42 sM kepada Tarsus. Karena itu, meskipun kota ini adalah bagian dari
sebuah propinsi Romawi, tetapi mempunyai pemerintahan sendiri, dan tidak
berkewajiban untuk membayar upeti kepada Kekaisaran Romawi. Tradisi-tradisi
demokrasi negara kota Yunani telah lama ditetapkan pada masa Paulus.
“Kota
yang Terkenal”
Paulus dengan bangga menyatakan
bahwa dia berasal dari Tarsus, kota yang terkenal (Kis 21:39). Apa yang
dikatakan oleh Paulus bukan tanpa dasar, karena memang Tarsus terletak di
daerah pesisir yang amat subur, tempat tanaman rami dibudidayakan, budidaya ini
menunjang berkembangnya industri seperti penenunan linen dan pembuatan kemah.
Bahan yang ditenun dari bulu kambing, yang disebut cilicium, secara khusus juga
digunakan dalam pembuatan kemah. Akan tetapi, faktor lain yang lebih penting
yang membuat Tarsus terkenal dan kaya ialah pelabuhannya yang sangat bagus,
dengan letaknya yang strategis di jalur darat utama perdagangan timur-barat. Ke
arah timur, jalur itu menuju Siria dan Babilon; ke arah bagian utara dan barat
Asia Kecil.
Karena kemakmurannya, Tarsus
pernah dikunjungi sejumlah tokoh terkenal, termasuk Julius Caesar, Markus
Antonius, dan Kleopatra, juga beberapa kaisar. Tarsus juga terkenal sebagai
pusat ilmu pengetahuan pada abad pertama Masehi yang menurut Strabo, ahli
geografi Yunani, kota Tarsus mengungguli Athena dan Aleksandria.
“Kotanya”
Paulus
Paulus lahir dan dibesarkan dan mendapat
pendidikan yang bagus di Tarsus. Meskipun orang tua Paulus yang adalah orang
Yahudi tetapi memiliki kewarnegaraan Romawi berusaha melindungainya dari
pengaruh Yunani dan kafir sewaktu remaja, namun keadaan kota Tarsus membuat
anak-anak yang cerdas sedikit banyak tetap terpengaruh oleh bahasa dan ide-ide
kebudayaan Yunani. Pengaruh ini nampak dalam rujukan tiga sastra Yunani oleh
Paulus, yaitu kepada penyair-penyair Epimenides (Kis 17:28), Aratus (Titus
1:12) dan Menander (I Kor 15:33).
Karena orang tuanya menghendaki
untuk menjadi seorang rabi, maka di Tarsus Paulus belajar tentang
tradisi-tradisi umat Yahudi melalui pendidikan yang teratur di Sinagoga
setempat. Di kota ini Paulus juga belajar membuat tenda, karena sebagai murid
hukum taurat, disamping belajar menuntut ilmu, harus mempelajari membuat suatu
ketrampilan. Kota Tarsus sudah menjadi kampung halaman bagi Paulus, setelah
pertobatannya, ia langsung pulang kota ini (Kis 9:30).
Sebagai pusat kebudayaan,
pendidikan dan perdagangan, Tarsus layak disebut sebgai kota yang maju dan
makmur pada saat itu. Tempat Paulus dibekali dengan pengajaran-pengajaran hukum
taurat yang membawanya menjadi rabi radikal, tidak segan untuk membunuh umat
Tuhan yang tidak sesuai dengan ajaran atau prinsip hidupnya. Tarsus juga
menjadi saksi pertobatan Paulus, menjadi seorang rasul Tuhan Yesus yang radikal
untuk menjadi terang bagi dunia.
No comments:
Post a Comment