Friday, February 20, 2015

TARSUS

"KOTA YANG TERKENAL"


Dari ke 27 kitab dalam Perjanjian baru, 13 diantaranya ditulis oleh rasul Paulus. Ada yang istemewa dari Paulus, bukan hanya karena dia menulis hampir separuh kitab PB, tetapi juga kisah pertobatan dan pelayanannya secara gamblang diceritakan dalam Alkitab, tidak terkecuali dengan tanah dan kota kelahirannya pun tertulis di dalamnya. Kota Tarsus merupakan kota memiliki mperadaban yang maju dan sekaligus merupakan tempat kelahiran dari Paulus (Kis 22:3). Tarsus terletak di dataran Kilikia dan merupakan kota utama salah satu Propinsi di wilayah tersebut, berada bagian timur Asia Kecil. Kota ini berada di ujung persimpangan berbagai rute perdagangan. Selama berabad-abad Tarsus telah diduduki oleh orang Hittit, Assyria, Persia, Alexander Agung, Kekaisaran Romawi, Armenia, Bizantium, Turki Seljuk dan Turki Usmani. Kota Tarsus kini menjadi bagian dalam negara Turki.


Kota Perbatasan

Tarus merupakan kota perbatasan yang strategis, di mana timur dan barat bertemu, dan persimpangan jalur perdagangan yang menuju ke dua arah baik melintasi darat maupun lautan. Di sebelah utara terdapat jalan raya utama menuju ke Gerbang Kilikia, yaitu jalan lintas pegunungan yg termasyhur melalui pegunungan Taurus, panjangnya sekitar 50 km. Tarsus memiliki sebuah warisan yang sangat berharga. Percampuran antara fakta dan legenda membuat penduduknya sangat bangga akan masa lalu mereka.

Pada masa pendudukan Romawi, Markus Antonius, Jendral Romawi memberi status libera civitas (kota merdeka) pada tahun 42 sM kepada Tarsus. Karena itu, meskipun kota ini adalah bagian dari sebuah propinsi Romawi, tetapi mempunyai pemerintahan sendiri, dan tidak berkewajiban untuk membayar upeti kepada Kekaisaran Romawi. Tradisi-tradisi demokrasi negara kota Yunani telah lama ditetapkan pada masa Paulus.

“Kota yang Terkenal”

Paulus dengan bangga menyatakan bahwa dia berasal dari Tarsus, kota yang terkenal (Kis 21:39). Apa yang dikatakan oleh Paulus bukan tanpa dasar, karena memang Tarsus terletak di daerah pesisir yang amat subur, tempat tanaman rami dibudidayakan, budidaya ini menunjang berkembangnya industri seperti penenunan linen dan pembuatan kemah. Bahan yang ditenun dari bulu kambing, yang disebut cilicium, secara khusus juga digunakan dalam pembuatan kemah. Akan tetapi, faktor lain yang lebih penting yang membuat Tarsus terkenal dan kaya ialah pelabuhannya yang sangat bagus, dengan letaknya yang strategis di jalur darat utama perdagangan timur-barat. Ke arah timur, jalur itu menuju Siria dan Babilon; ke arah bagian utara dan barat Asia Kecil.

Karena kemakmurannya, Tarsus pernah dikunjungi sejumlah tokoh terkenal, termasuk Julius Caesar, Markus Antonius, dan Kleopatra, juga beberapa kaisar. Tarsus juga terkenal sebagai pusat ilmu pengetahuan pada abad pertama Masehi yang menurut Strabo, ahli geografi Yunani, kota Tarsus mengungguli Athena dan Aleksandria.

“Kotanya” Paulus

Paulus lahir dan dibesarkan dan mendapat pendidikan yang bagus di Tarsus. Meskipun orang tua Paulus yang adalah orang Yahudi tetapi memiliki kewarnegaraan Romawi berusaha melindungainya dari pengaruh Yunani dan kafir sewaktu remaja, namun keadaan kota Tarsus membuat anak-anak yang cerdas sedikit banyak tetap terpengaruh oleh bahasa dan ide-ide kebudayaan Yunani. Pengaruh ini nampak dalam rujukan tiga sastra Yunani oleh Paulus, yaitu kepada penyair-penyair Epimenides (Kis 17:28), Aratus (Titus 1:12) dan Menander (I Kor 15:33).

Karena orang tuanya menghendaki untuk menjadi seorang rabi, maka di Tarsus Paulus belajar tentang tradisi-tradisi umat Yahudi melalui pendidikan yang teratur di Sinagoga setempat. Di kota ini Paulus juga belajar membuat tenda, karena sebagai murid hukum taurat, disamping belajar menuntut ilmu, harus mempelajari membuat suatu ketrampilan. Kota Tarsus sudah menjadi kampung halaman bagi Paulus, setelah pertobatannya, ia langsung pulang kota ini (Kis 9:30).


Sebagai pusat kebudayaan, pendidikan dan perdagangan, Tarsus layak disebut sebgai kota yang maju dan makmur pada saat itu. Tempat Paulus dibekali dengan pengajaran-pengajaran hukum taurat yang membawanya menjadi rabi radikal, tidak segan untuk membunuh umat Tuhan yang tidak sesuai dengan ajaran atau prinsip hidupnya. Tarsus juga menjadi saksi pertobatan Paulus, menjadi seorang rasul Tuhan Yesus yang radikal untuk menjadi terang bagi dunia.




No comments:

Post a Comment