Tuesday, May 7, 2013

PATMOS

http://moseschristiant.blogspot.com
"PULAU WAHYU"

Pulau Patmos terletak di lepas pantai barat Turki, kira-kira 80 km sebelah barat daya Efesus. Pulau kecil di Laut Aegea ini, merupakan bagian dari Prefektur Dodecanese (gugusan pulau-pulau kecil) Yunani. Dengan luas wilayahnya 34,6 km² dan populasi ±3.000 jiwa. Titik tertinggi dari pulau ini yaitu Profitis Ilias, dengan ketinggian 269 m di atas permukaan laut. Pulau Patmos merupakan pulau vulkanik yang menyajikan pemandangan indah, sebagian besar berbatu dan banyak pohon-pohanan.

Masyarakat utama Patmos adalah Kora (ibukota) dan Skala, pemukiman lainnya adalah Grikou dan Kampos. Gereja-gereja dan komunitas di Patmos berasal dari tradisi Ortodoks Timur. Pada tahun 1999, Kora yang merupakan pusat sejara dan Biara Santo Yohanes Sang Teolog,  juga Gua Wahyu dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Pulau pengasingan pelanggar hukum

Pulau ini sempat menjadi sebuah pelabuhan yang cukup ramai di tengah jalur pelayaran dari Roma ke Efesus. Dan merupakan tempat yang cukup padat penduduknya, bukti ini diperkuat dengan penggalian-penggalian arkeologi yang menunjukkan adanya bangunan-bangunan megah di sana. Selain itu, Patmos  juga dikenal sebagai pulau tersuci Dewi Artemis. Menurut sebuah legenda dalam mitologi Yunani, nama asli pulau itu adalah "Letois," Artemis percaya bahwa pulau Patmos muncul dari intervensi kekuatan lain, dimana pulau itu muncul dari laut.

Tempat yang ramai ini mendadak sunyi, sejak jatuh ke tangan Romawi di bawah pimpinan kaisar Titus Flavius Domitianus atau yang lebih dikenal dengan nama Domitian, yang memerintah dengan tangan besi, akhirnya para penduduknya pun meninggalkan pulau tersebut. Dibawa kekuasaannya, pulau Patmos dijadikan sebagai tempat pengasingan bagi para pelanggar hukum dan orang-orang terpidana. Termasuk Rasul Yohanes, yang pada pada tahun 95 M, ditangkap dan dibuang ke Patmos karena mengabarkan Injil. Domitian mengharuskan setiap orang memanggil dirinya “Dominus et Deusâ” yang artinya Tuhan dan Allah, sementara Yohanes memberitakan Injil dan  mengatakan bahwa hanya Yesuslah Tuhan dan Allah. Karena itu Kaisar Domitianus memerintahkan agar rasul Yohanes dibuang ke dalam wajan yang berisikan minyak mendidih. Akan tetapi, karena pertolongan Tuhan, rasul Yohanes tidak mengalami luka apapun juga. Maka satu-satunya cara untuk menyingkirkan rasul Yohanes adalah dengan mengasingkannya ke Pulau Patmos. Karena itu dalam Wahyu 1:9, rasul Yohanes menulis bahwa dia berada di Pulau Patmos karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Tempat Yohanes mendapat wahyu Allah

Menurut tradisi yang diyakini, dalam pembuangan di Patmos, Yohanes melakukan kerja paksa di tempat penggalian marmer bersama-sama dengan para penjahat yang dibuang di pulau tersebut. Di pulau sunyi inilah Yohanes menerima penglihatan yang ditulis di kitab Wahyu. Ia menerima penglihatan-penglihatan dan pewahyuan tentang akhir zaman tersebut di sebuah gua (Cave of the Apocalypse, "Gua Wahyu") yang di atasnya sekarang terdapat Biara Santo Yohanes Sang Teolog.

Setelah wafatnya Yohanes, sekitar tahun 100 Masehi, beberapa basilika didirikan oleh orang Kristen di pulau Patmos. Di antaranya "Grand Royal Basilica" untuk menghormati Santo Yohanes. Namun sekitar abad ke-7 sampai ke-9 pulau ini diserang oleh orang Muslim dimana Grand Basilica dihancurkan. Pada abad ke-11 Kaisar Bizantin, Alexios I Komnenos, memberikan otoritas penuh kepada Reverend Father Christodoulos atas pulau Patmos, termasuk izin mendirikan biara-biara di pulau itu. Setelah dikuasai oleh kekaisaran Ottoman dan pendudukan Italia juga Jerman atas pulau Patmos, maka pada tahun 1945, pasukan Jerman meninggalkan pulau ini dan Patmos bersama seluruh kepulauan Dodecanese, masuk ke dalam negara Yunani merdeka.

Kini pulau patmos menjadi tampat ziarah bagi orang Kristen dari seluruh dunia, peziarah dapat melihat gua tempat Yohanes menerima penglihatan dan sejumlah biara di pulau ini. Pulau kecil Patmos menjadi terkenal di seluruh belahan dunia, bukan karena sebagai tempat pengasingan dan pembuangan tetapi karena menjadi tempat Allah menyampaikan wahyu-Nya bagi umat manusia melalui rasul Yohanes. Peristiwa-peristiwa akbar yang akan terjadi di akhir zaman menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali telah Dia sampaikan di Patmos.



No comments:

Post a Comment