Monday, February 16, 2015

Jangan Penjarakan Idemu

Saat ini kita dapat menikmati aneka macam bentuk dan disain sikat gigi, beragam merk menawarkan kelebihan masing-masing, dari yang manual hingga elektrik. Tetapi pernahkah kita merenung sejenak dan berpikir, siapa orang yang paling berjasa menemukan sikat gigi modern tersebut?

Pada tahun 1770, William Addis, salah seorang yang didakwa terlibat dalam kerusuhan di Inggris akhirnya mendekan di penjara. Tidak seperti narapidana yang lain, Addis tidak menyerah dengan keadaan fisiknya yang dipenjara, dia lebih memilih untuk tidak membatasi pikirannya. Suatu hari Addis meminta kepada petugas penjara untuk membawakan baginya tulang binatang dan beberapa bulu binatang. Kemudian ia mulai melubangi tulang tersebut dan diisi dengan bulu binatang serta merekatkannya dengan lem, dan dipakai untuk membersihkan giginya.
Sekeluar dari penjara tahun 1780, Addis memproduksi sendiri sikat gigi hasil kreasinya, dan itulah produksi sikat gigi komersial pertama di Inggris. Namun demikian baru tahun 1857 H. N. Wadsworth, seorang pengusaha Amerika Serikat mematenkan penemuan dari Addis tersebut. Kemudian tahun 1885 Amerika Serikat mulai memproduksi secara massal sikat gigi yang masih terbuat dari tulang dan bulu binatang. Hingga tahun 1938, perusahaan ‘Du Pont’ dari Amerika Serikat memproduksi sikat gigi dengan bahan bulu sintetis dan nilon untuk pertama kalinya. Dan dari situlah terus dikembangkan baik model dan bahan dari sikat gigi modern hingga sekarang ini.

William Addis pun menjadi jutawan setelah idenya dikembangkan menjadi sikat gigi berbulu nilon dan diproduksi oleh perusahaan ‘Du Pont’. Bagi Addis penjara tidaklah membuat ide, kreatifitas, dan pikirannya ikut terpenjara. Justru di dalam penjara ide besarnya dapat kita nikmati hingga saat ini. Mungkin hari ini Anda tidak sedang dipenjara seperti Addis, tetapi seringkali memenjarakan pikiran sendiri. Penjara itu berupa kata-kata: “tidak mungkin”, “tidak bisa”, “tidak mau”, “tidak berani”, “ini sulit”, dan yang lainnya, yang kerap menjadi penghalang kita untuk berkembang.

Jangan penjarakan potensi, kemampuan, bakat, atau talenta yang telah Tuhan berikan kepada kita, karena kita harus mempertanggungjawabkan kepada-Nya kelak.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Filip 4:13

No comments:

Post a Comment