Temen-temen
yang masih sekolah pasti nggak asing dengan kata “didikan”, karena tujuan kita
sekolah adalah menerima pendidikan yang bagus untuk masa depan. Nah, ada banyak
macam didikan yang kita terima, baik itu di sekolah oleh Bapak atau Ibu guru,
di rumah oleh orang tua, di gereja oleh guru sekolah minggu atau kakak-kakak
mentor, tapi yang lebih penting yaitu menerima didikan dari Tuhan.
Didikan
merupakan proses pembelajaran, nggak ada kan manusia yang sempurna?, makanya
setiap manusia perlu menerima didikan agar menjadi lebih baik lagi. Buktinya,
kalo sampai sekarang kita bisa ngomong dengan jelas, bisa baca, tulis, main
komputer itu karena ada yang mendidik atau yang ngajarin kita sejak masih kecil
dulu. Coba bayangin, waktu kita lahir sampai gede nggak ada yang ajarin
ngomong, nggak ada yang didik kita tentang tata krama, maka mungkin jadinya
seperti Tarzan.
So..Tuhan
juga senang mendidik kita, memang bagi banyak orang didikan Tuhan itu terasa
sakit, berat dan nggak enak banget, tapi kita diingatkan melalui ayat di atas
untuk tidak putus asa dan tidak menganggap enteng atau merehkan didikan Tuhan. Ada
tiga tujuan Tuhan mendidik kita:
1.
Untuk
memperingatkan kita (ayat 5c), mungkin
ada hal-hal yang nggak berkenan di hati Tuhan atau kita telah melakukan
kesalahan, makanya melalui didikan Tuhan, menyadarkan kita supaya kembali
bertobat dan hidup benar.
2.
Bukti
Tuhan mengasihi kita (ayat 6a), seorang
anak yang nakal, nggak nurut sama orang tua dan bandel pasti dapat hadiah cubit
atau pukulan dari ortu kita, itu bukan artinya orang tua nggak sayang, tetapi
justru karena kita di sayang sama mereka supaya nantinya nggak bandel lagi dan jadi
anak yang baik. Tuhan tahu apa yang terbaik dan sangat mengasihi kita, makanya
Dia mendidik dan menghajar kita (Wahyu 3:19)
3.
Karena
kita adalah anakNya (ayat 6b). Sebagai
anak yang dikasihiNya, Tuhan akan terus mengingatkan, menegor dan mendidik
kita.
Jika hari
ini Tuhan sedang mendidik kita, terima itu dan jangan berontak, karena Tuhan
tahu yang terbaik untuk anak-anakNya.
“Didikan seperti emas, menjadi
sangat berharga dan mahal setelah melalui proses”
No comments:
Post a Comment