Monday, February 16, 2015

Richard Duane "Rick" Warren




Uang dapat mengubah kemurnian dalam melayani Tuhan, tidak sedikit hamba-hamba Tuhan yang jatuh karena uang. Motivasi yang tulus dan benar dalam pelayanan perlu dijaga dan dipelihara, agar senantiasa berkenan kepada Tuhan. Richard Duane "Rick" Warren adalah salah satu hamba Tuhan yang menjaga kemurnian dalam melayani Tuhan.  Warren lahir di San Jose, California, Amerika Serikat, 28 Januari 1954, ayahnya seorang pendeta gereja Baptis, sedangkan ibunya adalah seorang Pustakawan SMU.

Warren dibesarkan di Ukiah, California, setelah lulus dari SMU Ukiah 1972, ia mendirikan Perkumpulan Siswa/Siswi Kristen di kampus sekolah yang dinamainya The Fishers of Men Club (Klub Penjala Manusia). Selanjutnya Warren memperoleh gelar Diplomanya dari Universitas Baptis di Riverside, California, gelar Master of Divinity dari Southwestern Baptist Theological Seminary (1979) di Fort Worth, Texas; dan gelar Doctor of Ministry dari Fuller Theological Seminary di Pasadena, California.

Terpanggil untuk menjadi pelayan Tuhan sepenuh waktu

Warren terpanggil untuk mendedikasikan hidup dan waktunya untuk melayani Tuhan semenjak ia berusia 19 tahun ketika sedang menjadi mahasiswa di Universitas Baptis California. Kemudian di awal tahun 1980 bersama istrinya merintis gereja di rumah mereka dimulai dengan satu keluarga dan pada paskah tahun tersebut, ia mengadakan kebaktian umum pertamanya di Gereja Saddleback pada Minggu Paskah di Theater SMU Laguna Hills dengan 200 jemaat.

Warren memiliki metode yang tepat sehingga pertumbuhan gereja yang ia rintis bertumbuh dan ekspansi dengan cepat, Warren menggunakan hampir 80 fasilitas yang berbeda selama 28 tahun sebagai tempat ibadahnya. Sampai ketika jemaat yang ia gembalakan mencapai 10.000 jemaat, ia membeli kampus Lake Forest pada awal tahun 1990-an, dengan hanya menggunakan sekitar 2.300 kursi plastik dan tenda untuk empat kebaktian setiap minggunya selama beberapa tahun. Hingga Pada tahun 1995 gereja Saddleback selesai dibangun dengan kapasitas 3.500 tempat duduk, dilengkapi dengan bangunan pelayanan anak dan fasilitas pelayanan siswa yang disebut "Refinery" selesai yang menampung anak anak putus sekolah dan Pelayanan Anak SMU yang berjumlah 1500 siswa, juga dilengkapi dengan kantor staff.

Kini Gereja Saddleback dihadiri sekitar 20.100 jemaat setiap minggu, yang menempatkan Gereja ini berada pada posisi ke-8 sebagai gereja terbesar dan terkenal di Amerika Serikat dan sekaligus menjadi Gereja Baptis paling pesat pertumbuhannya dalam sejarah, merupakan gereja terbesar dalam Konvensi Gereja Baptis Selatan. Gereja yang berlokasi di Lake Forrest di bagian Selatan Orange County, California Selatan ini dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, telah mencatat lebih dari 9.200 orang percaya baru dibaptis, juga telah mengutus 4000 anggotanya dalam proyek misi di seluruh dunia.

Membantu orang lain menemukanTujuan

Rick Warren lebih dikenal sebagai perintis paradigma Purpose Driven untuk pertumbuhan gereja. Purpose Driven berasal dari pengajaran yang telah Warren berikan, dan telah digunakan sebagai paradigma yang diajarkan kepada para pendeta dan pemimpin Kristen lainnya diseluruh dunia untuk menolong mereka menjadi lebih efektif dalam memimpin gerejanya. Pengajaran itu diwujudkan dalam buku terlaris Warren, The Purpose Driven Church, yang pertama kali dipublikasikan pada 1995. Lebih dari 250.000 pendeta dan pemimpin gereja dari 125 negara telah menghadiri seminar Purpose Driven Church dalam 18 bahasa yang berbeda dan memfokuskan pada pengajaran para pemimpin gereja lain untuk mengintegrasikan lima tujuan dalam stuktur gereja lokal mereka, yaitu Penyembahan, Persekutuan, Pemuridan, Pelayanan, dan Penginjilan. Seihingga Peter Drucker menyebut Rick sebagai "penemu kebangunan rohani yang abadi". Buku  The Purpose Driven Church, telah terjual lebih dari satu juta buah dalam 20 bahasa.

Bukan hanya untuk gereja dan para pemimpin gereja, Warren juga terbeban agar setiap orang percaya mengerti tujuan hidupnya, dia menulis buku The Purpose Driven Life yang telah terjual lebih dari 30 juta kopi, sebagai bentuk kepeduliannya untuk para pembacanya agar dapat memahami  lima tujuan Allah dalam hidupnya. Buku tersebut telah menempati daftar buku terlaris New York Times, Wall Street Journal dan Publishers Weekly.

Tidak terikat oleh uang dan kekayaan

Kesuksesan buku-buku yang ditulis oleh Warren menjadikannya tenar dan bahkan kaya mendadak, namun ia dan keluarganya tidak akan merubah gaya hidup mereka. Ia tetap tinggal di rumah yang sudah ditempatinya selama 16 tahun. Ia juga tidak mengganti mobil baru, tetap memakai mobil yang digunakannya selama enam tahun.

Ada lima hal yang dilakukan Rick Warren dengan kekayaannya:

1.      Pertama, Rick mengatakan, "Saya tidak akan mengubah gaya hidup saya."
2.      Kedua, Rick berhenti menerima gaji dari gereja di mana ia melayani atas keinginannya sendiri.
3.      Ketiga, dia juga menghitung kembali semua gaji yang telah dia terima selama 24 tahun terakhir sejak dia memasuki gereja dan mengembalikannya. Ia berkata: "melayani Tuhan tanpa memungut bayaran."
4.      Keempat, Warren dan isterinya, Kay Warren, menyumbangkan penghasilan mereka kepada tiga yayasan; "Acts of Mercy", yang melayani mereka yang menderita AIDS, "Equipping the Church", yang melatih pemimpin-pemimpin gereja di negara-negara berkembang, dan "The Global Peace Fund", yang membantu mereka yang miskin, yang sakit dan yang buta huruf.
5.      Kelima, ia membalikkan perpuluhan. Jika selama ini orang memberikan 10% kepada Tuhan, tetapi Rick memberikan 90% dari seluruh penghasilannya dan hanya menggunakan 10% untuk dirinya.

Warren telah memberikan contoh yang nyata baik dalam kesungguhan melayani Tuhan, maupun perhatiannya bagi anak-anak putus sekolah, namun yang luar biasa adalah sikapnya terhadap uang dan kekayaan. Ia memilih untuk tidak diperhamba oleh uang dan kekayaan, tetapi mempersembahkannya untuk Tuhan.


"Setiap kali saya memberi, itu mematahkan cengkraman materialisme dan membesarkan hati saya, menjadi seperti Yesus yang murah hati"

-Rick Warren-

No comments:

Post a Comment