Tuesday, February 24, 2015

Trending Topik Konseling

#Uang


Tidak dapat dipungkiri bahwa kita hidup dalam situasi ekonomi global yang serba tidak menentu, keadaan menjadi tidak stabil, sehingga berdampak kepada masyarakat umum. Beraneka ragam masalah dan tantangan dihadapi oleh manusia, tidak terkecuali orang-orang percaya. Dan dari sekian banyak penyebab munculnya masalah ataupun konflik dalam keluarga dan masyarakat, ternyata uang menduduki urutan pertama. Masalah uang juga dapat dikatakan menjadi trending topik dalam konseling Kristen dewasa ini.

Ungkapan “segalanya perlu uang, namun uang bukan segalanya” rupanya sudah mulai tergerus dan bergeser di zaman modern ini, sebab ternyata justru banyak orang berlomba untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya demi gengsi, harga diri, dan status sosial. Tidaklah heran hubungan suami istri menjadi tidak harmonis, hubungan orang tua anak renggang, bahkan tidak jarang terjadi perkelahian dan pembunuhan karena uang.

Uang atau Tuhan?

Sebagai kompetitor utama Kristus, uang bersaing dengan Tuhan untuk menduduki tempat pertama dalam hidup kita. Sehingga perlu kita uji, siapakah yang menjadi tuan dalam kehidupan kita saat ini?. Yesus mengatakan bahwa kita harus memilih hanya melayani satu dari tuan ini. “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon “ (Matius 6:24). Mustahil bagi kita untuk melayani uang bahkan walaupun itu dalam jumlah kecil dan masih tetap melayani Tuhan.

Ketika tentara salib diserang pada sekitar abad ke-12, tentara-tentara salib ini menyewa tentara bayaran untuk berperang bagi mereka. Karena itu adalah perang agama, para tentara bayaran tersebut dibaptis sebelum berperang. Pada saat mereka dibaptis, mereka akan mengacungkan pedang mereka dan mengangkatnya di atas air sebagai lambang bahwa Yesus Kristus tidak memiliki kendali atas pedang mereka. Mereka memiliki kebebasan untuk menggunakan senjata mereka sebagaimana yang mereka kehendaki.Walaupun tidak segamblang apa yang terjadi dengan para tentara itu, banyak orang hari-hari ini yang menangani uang mereka dengan gaya yang serupa. Sejumlah orang mengacungkan dompet mereka "di atas air", yang maksudnya adalah berkata, "Tuhan, Engkau boleh menjadi Tuhan atas seluruh kehidupanku, kecuali dalam area uang, saya sepenuhnya sanggup menanganinya sendiri."

Apa kata Alkitab tentang uang?

Uang bukanlah akar kejahatan, namun cinta akan uang itulah yang akan membawa jerat bagi kita. Alkitab mengatakan dalam 1 Timotius 6:10 : "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." Penggunaan uang yang benar dapat menjadi amat berfaedah. Uang dapat digunakan untuk membangun rumah yatim piatu dan rumah sakit, memberi makan si miskin, memberitakan kabar baik, membangun universitas, mendidik orang dalam kebenaran, untuk mendirikan rumah ibadah/ gereja, untuk memberitakan Injil. Butuh uang untuk mencetak kitab Suci, untuk mempublikasikan buku rohani dan untuk mengiklankan pertemuan pekabaran Injil. Tidak ada yang salah dengan yang namanya uang. Pertanyaannya bagi kita, untuk tujuan apakah uang itu digunakan? Apakah dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan atau dipakai hanya untuk kesenangan? Apakah dipakai untuk kesombongan, mendukung pemerintah yang diktator dan membeli senjata yang pada akhirnya dipakai membunuh manusia, atau dipakai untuk tujuan yang lebih besar dan mulia?
Ada 4 alasan rohani utama mengapa Alkitab berbicara begitu banyak tentang uang:

  1. Cara kita menangani uang akan berdampak pada persekutuan kita dengan Tuhan
  2. Uang dapat membentuk karakter-karakter kita
  3. Tuhan menghendaki kita untuk memiliki perencanaan untuk mengelola uang, sehingga kita secara keuangan dapat menjadi setia dengan cara-cara yang sangat sederhana.
  4. Tuhan begitu banyak berbicara tentang uang karena Ia tahu bahwa sebagian besar kehidupan kita berkisar tentang penggunaannya.
Sepanjang minggu yang telah kita jalani, seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menghasilkan uang lewat pekerjaan, membuat keputusan-keputusan untuk mengatur keuangan, memikirkan tentang di manakah kita akan menabung dan menginvestasi uang, atau berdoa tentang persembahan/pemberian? Syukurlah, Allah telah menyiapkan Alkitab sebagai panduan bagi kita untuk mengelola berkat-Nya dengan benar.

Solusi Sederhana

Masalah ataupun konflik dalam rumah tangga Kristen akan selalu ada, namun setidaknya kita dapat mewaspadai penyebab-penyebab yang marak terjadi dewasa ini, agar kita tidak jatuh di lubang yang sama. Jika kita menyadari bahwa uang merupakan hal yang sangat sensitif baik dalam lingkup keluarga, pekerjaan, pelayanan, dll, maka sikap kita terhadap uang harus berubah, jangan bersedia untuk diperhamba oleh uang atau kekayaan, tetapi mengabdikan hidup kita hanya kepada Tuhan. Bukan uang yang mengatur kita, tetapi kitalah yang mengatur uang. Hidup penuh dengan ucapan syukur, mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita, serta meminta hikmat dari Tuhan untuk mengelola keuangan, akan membantu kita terbebas dari masalah yang menjadi trending topik dalam konseling Kristen belakangan ini.


No comments:

Post a Comment